Sering ku merasakan kesunyian di tengah keramaian
Bahwa suaraku bahkan tak terdengar
Sering ku merasakan kesepian di tengah keriuhan
Bahwa tiada telinga yang mendengar
Aku cuma ingin dirasakan
Aku cuma ingin dihayati
Aku cuma ingin dipikirkan
Aku cuma ingin diresapi
Gerak tubuhku yang tak semampai
Senandungku yang tak renyah
Dongengku yang berdesah
Semua tentang aku yang tak tergapai
...oleh anganmu
...oleh harapmu
...oleh mimpimu
...oleh hadirmu
Aku menderita dalam riak yang biasa
Hingga tak kau sadari riak berubah gemuruh
Lalu, aku berontak dalam riuh
Namun tak kau lihat air mata tersisa
Kita selalu bersama
Melewati jalanan yang sama
Aku selalu memilih berada di sisi ini untuk menjagamu
Namun kau memilih berada di sana menjauhiku
Kita selalu memandang ke depan bersama-sama
Aku berdiri di depan pintu ini
Kau memilih dari jendela mengamati
Hingga titik di depan itu tak lagi jadi milik kita bersama
Garis akhir harus dicapai
Dengan atau tanpa aku
Bawa mereka bersamamu
Hingga semua cita tercapai
Walau kau bagikan asing bagiku
Kupercayakan mereka padamu
Kendati mereka menginginkaku
Kuyakinkan mereka aman bersamamu
...last November 2014
disadur darimana puisi itu?
ReplyDeletetitip link ini ya : http://pembela-anak.blogspot.com/
disadur darimana puisi itu, sangat sentimentil
ReplyDeletetitip link ini ya : http://pembela-anak.blogspot.com/
wowww...keren blog nya, Pak...semoga jadi berkat buat lebih banyak orang :)
ReplyDelete