Gadis mewarisi bakat alergi dari suamiku. Selama 3 tahun awal di hidupnya, ia harus berjuang mengendalikan diri dari segala jenis makanan. Daftar makanan yang boleh dikonsumsi hanya 5 jenis buah-buahan (pepaya, apel, pir, pisang, alpukat), wortel dan kentang, umbi-umbian, tempe dan tahu, daging sapi tanpa lemak. Dari jenis-jenis itulah, aku belajar menjadi koki kreatif dan ibu yang sabar :) Alergi tidak dapat dianggap sebagai masalah kesehatan yang sepele, karena alergi dapat mengganggu semua organ dan sistem tubuh anak. Alergi bukanlah hal yang asing lagi ditemui pada anak. Dengan pencegahan alergi sejak dini, kita bisa menjauhkan si kecil dari dampak yang ditimbulkannya.
Alergi merupakan reaksi tubuh yang berlebihan
terhadap benda asing di sekelilingnya, atau yang disebut sebagai alergen
terjadi ketika tubuh salah mengartikan zat yang masuk sebagai zat berbahaya.
Alergi juga paling banyak ditemukan pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun,
terutama bayi berusia di bawah 3 bulan.
Kendati alergi bersifat genetik - terlepas dari orang tua tidak memiliki riwayat alergi - bayi tetap memiliki resiko alergi 5% - 15%. Sedangkan organ tubuh yang paling sensitif dan kerap mengalami alergi pada anak usia 0-3 tahun adalah kulit dan pencernaan. Kedua organ masih disusul dengan organ pernapasan. Beberapa alergi yang menyerang anak adalah asma bronkial, rinititis alergika, urtikaria, konjungtivitis alergika dan dematitis atopik. Jenis yang terakhir paling umum ditemui pada bayi 3 bulan, seringkali dikenal dengan eksim dan biasanya timbul pada area pipi serta sekitar mulut.
ASI EKSKLUSIF
Pemberian AE hingga bayi berusia 6 bulan dapat mengurangi resiko alergi; karena ASI mengandung protein yang berperan mengurangi resiko alergi. Kadar alergen dalam ASI 100.000x lebih rendah dibandingkan pada susu formula. Selain itu ASI juga mengandung immunodulator yang berfungsi melindungi bayi dari alergen. Kendati demikian, makanan yang dikonsumsi ibu seringkali menjadi pemicu timbulnya alergi pada anak; terutama ikan, udang, kerang, cumi, ayam, telur, kacang tanah.
Pada kasus anakku, alergi mulai muncul ketika usianya 3 bulan, saat aku mengkonsumsi telur ikan kakap dalam porsi besar. Kebetulan aku memberikan AE untuk anakku.
MPASI yang bertahap
Untuk mengurangi resiko alergi, berikanlah MPASI saat bayi berusia 6 bulan. MPASI Gadis dimulai tepat saat ia menginjak usia 6 bulan. Hal ini tentu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang semakin bertambah. Favorit Gadis adalah pure alpukat dicampur sedikit air jeruk manis yang diencerkan dengan 1 st air matang hangat. Tapi itu nanti...setelah Gadis kuperkenalkan dengan sari apel dan sari pir...sari dari buah-buahan yang boleh dikonsumsinya. Pure pisang dicampur biskuit dan sedikit susu+air jeruk manis juga menjadi favorit si 7 bulan ku. Nah untuk mengenali apakah ia alergi terhadap makanan tertentu,aku memperkenalkannya satu demi satu jenisnya dan dalam jarak 3 hari sekali.
Menghindari sumber makanan penyebab alergi
Selain daftar makanan di atas, aku sama sekali tidak ingin mencoba-coba. Menurut dokter yang merawatnya dulu (selain dokter spesialis anak, bliau juga ahli di bidang alergi dan belajar khusus mengenai alergi bukan saja dari teori-teori yang ada tetapi juga berdasarkan pengalaman riwayat alergi dalam seluruh keluarganya) kami dapat melakukan review perkembangan ketahanan Gadis pada alergi saat usianya 1, 2, 3 atau 5 tahun. Pada saat-saat itulah, kami dapat memutuskan untuk mengganti susunya atau menambah variasi jenis bahan makanannya.
Susu Hypo Alergenic
Nutrilon HA memang tiddak murah tapi demi kesehatan dan tumbuh kembangnya, kami rela merogoh kocek dalam-dalam dan bekerja lebih keras serta bergantung penuh pada Tuhan. Setiap hari tak lupa aku berdoa memohon perlindungan dan pertumbuhan yang baik dari Tuhan, kesehatan yang sempurna dan memohon Tuhan membebaskannya dari alergi yang menyiksanya. Rasanya tidak manis; bahkan cenderung sepet atau pahit.
Saat ia bebas dari alerginya di hari ulang tahunnya yang ke-3, kami mencoba mengganti susunya dengan SGM dan taraaaaaa...rasa manis susu tidak disukai Gadis. Berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang menyukai susu, kami butuh perjuangan untuk membuat Gadis menyukai susu.
Susu hypo alergenic (terhidrolisa sebagian) atau susu non-alergenic (terhidrolisa penuh/ekstensif) memiliki whey protein yang dipecah menjadi partikel yang lebih kecil sehingga akan mengurangi sifat alergenic susu sapi.
Wajib menjaga kebersihan lingkungan rumah
Bagian ini memang tidak selalu menyenangkan apalagi untuk ibu bekerja sepertiku :(
a. Debu rumah merupakan alergen utama dari udara yang jarang terlihat secara kasat mata. Kamar tidur dan tempat bermainnya harus dibersihkan secara berkala setiap hari. Kami mengupayakan tidak ada tumpukan buku, baju, barang, gorden, kain atau karpet di mana-mana.
b. Rumah menjadi kawasan bebas asap rokok
c. Bebas hewan peliharaan yang berkeliaran di dalam rumah. Kami memilih untuk tidak memelihara apapun
d. Untuk lebih save, kami jug a memilih kasur busa sebagai alas tidur dibandingkan kasur kapuk.
Sekarang kami bersyukur, Gadis sudah bisa mengkonsumsi apa saja. Dokter yang menanganinya dulu kini telah berpulang kepada Sang Pencipta...namun pesannya selalu kami ingat : "Alergi tidak dapat hilang selamanya dan sepenuhnya...yang bisa kita lakukan adalah mengelola asupan makanannya." - Sampai hari ini, di meja makanku selalu ada tempe dan tahu sebagai menu wajib :)
No comments:
Post a Comment